Pendahuluan
Dalam mitologi Jepang, Dewa Hotei adalah salah satu dari Tujuh Dewa Keberuntungan, yang secara tradisional dianggap sebagai simbol kebahagiaan, kelimpahan, dan kesejahteraan. Dewa Hotei, yang sering kali digambarkan sebagai seorang biksu gemuk dengan senyum yang ramah dan tas yang penuh dengan harta, memiliki sejarah yang panjang dan kompleks dalam budaya Jepang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul, makna, dan peran Dewa Hotei dalam mitologi Jepang serta pengaruhnya dalam kehidupan dan budaya Jepang modern.
Asal Usul Dewa Hotei Mitologi Jepang
Dewa Hotei berasal dari tradisi Buddhisme Mahayana dan secara khusus dikenal dalam Buddhisme Tionghoa, di mana dia dikenal sebagai Budai. Namun, lambat laun, Budai menjadi terkait erat dengan kepercayaan dan budaya Jepang, mengalami transformasi menjadi Dewa Hotei seperti yang kita kenal sekarang.
Budai, atau dikenal juga sebagai Putai dalam bahasa Tionghoa, adalah figur seorang biksu Tionghoa yang hidup pada periode Dinasti Liang (907-923 M). Dia dikenal karena kebijaksanaan, kedermawanan, dan kebijaksanaannya yang mendalam, serta cinta terhadap anak-anak. Legenda mengisahkan bahwa dia sering berkeliling dengan sebuah tas kain yang diisi dengan barang-barang yang dia berikan kepada orang-orang miskin dan anak-anak. Budai juga dikenal sebagai figur yang senantiasa tersenyum, dan senyumnya yang ramah telah menjadi salah satu ciri khas Dewa Hotei.
Makna dan Simbolisme
Dewa Hotei mewakili banyak konsep dan nilai-nilai dalam budaya Jepang. Berikut adalah beberapa makna dan simbolisme yang terkait dengan Dewa Hotei:
- Kebahagiaan dan Kesejahteraan: Dewa Hotei dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kesejahteraan. Senyumnya yang lebar dan sikapnya yang ramah menggambarkan sikap positif terhadap kehidupan dan kemurahan hati terhadap sesama.
- Kemurahan Hati dan Kedermawanan: Seperti Budai dalam cerita aslinya, Dewa Hotei juga dikenal karena kemurahan hati dan kedermawanannya. Dia sering kali digambarkan membawa tas atau kantong yang diisi dengan harta benda, makanan, atau barang-barang yang dia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
- Ketenangan dan Kebijaksanaan: Meskipun terkenal dengan keceriaannya, Dewa Hotei juga melambangkan ketenangan dan kebijaksanaan. Postur duduknya yang santai dan sikapnya yang tenang menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam ketenangan batin dan kesederhanaan.
- Keseimbangan dan Kelimpahan: Tas atau kantong yang dibawa oleh Dewa Hotei juga melambangkan keseimbangan dan kelimpahan. Tas tersebut mengandung segala macam harta benda dan rezeki, menandakan bahwa kehidupan yang harmonis dan sejahtera dapat dicapai dengan memahami nilai-nilai kesederhanaan dan berbagi.
Peran Dewa Hotei dalam Mitologi Jepang
Dewa Hotei memiliki peran yang penting dalam budaya Jepang dan sering kali dihormati dan dipuja dalam berbagai konteks. Berikut adalah beberapa peran utama Dewa Hotei dalam budaya Jepang:
- Keberuntungan dalam Bisnis dan Usaha: Dewa Hotei sering dipuja oleh para pengusaha dan pedagang sebagai pembawa keberuntungan dalam bisnis dan usaha. Patung-patung Dewa Hotei sering ditempatkan di toko-toko dan restoran-restoran untuk membawa keberuntungan dan kelimpahan.
- Perlambang Kebahagiaan di Rumah: Dewa Hotei juga sering dianggap sebagai perlambang kebahagiaan dan kesenangan di rumah. Patung Dewa Hotei sering ditempatkan di altar rumah atau di sudut-sudut yang terhormat sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai positif yang diwakilinya.
- Simbol Perlambang di Festival dan Upacara: Dewa Hotei juga sering dijadikan sebagai simbol perlambang dalam festival dan upacara tradisional Jepang. Patung Dewa Hotei sering dipamerkan atau diarak di festival-festival seperti Shichi-Go-San (festival anak-anak) dan Matsuri (festival rakyat).
- Penghormatan dalam Seni dan Kesenian: Dewa Hotei sering digambarkan dalam seni dan kesenian Jepang, termasuk lukisan, patung, dan pahatan. Gambaran Dewa Hotei sering ditemukan dalam ukiyo-e (lukisan kayu), kaligrafi, dan kerajinan tradisional Jepang lainnya.
Pengaruh dalam Kehidupan Modern
Meskipun berakar dalam tradisi dan mitologi kuno, Dewa Hotei tetap relevan dalam kehidupan modern Jepang. Pengaruhnya dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk bisnis, budaya populer, dan kehidupan keluarga. Berikut adalah beberapa cara di mana pengaruh Dewa Hotei terasa dalam kehidupan modern:
- Bisnis dan Perdagangan: Dewa Hotei tetap menjadi lambang keberuntungan dalam bisnis dan perdagangan. Banyak pengusaha dan pedagang masih memuja Dewa Hotei dan meyakini bahwa kehadirannya membawa keberuntungan dan kelimpahan bagi usaha mereka.
- Kehidupan Keluarga: Patung-patung Dewa Hotei masih sering ditempatkan di rumah-rumah sebagai lambang kebahagiaan dan kesenangan keluarga. Di tengah kesibukan kehidupan modern, kehadiran Dewa Hotei di rumah dapat mengingatkan keluarga untuk menghargai momen-momen kecil kebahagiaan dan kedamaian.
- Wisata dan Pariwisata: Patung-patung Dewa Hotei sering menjadi objek wisata populer di Jepang, terutama di kuil-kuil dan taman-taman yang terkenal. Pengunjung dari dalam dan luar negeri sering datang untuk melihat dan berfoto dengan Dewa Hotei sebagai bagian dari pengalaman wisata mereka.
- Konten Budaya Populer: Dewa Hotei juga sering muncul dalam konten budaya populer Jepang, termasuk film, manga, anime, dan permainan video. Karakter Dewa Hotei sering digunakan sebagai simbol keberuntungan atau karakter pendukung dalam cerita-cerita yang menghibur.
Kesimpulan
Dewa Hotei adalah simbol kebahagiaan, kelimpahan, dan kedermawanan dalam mitologi Jepang. Berawal dari tradisi Buddhisme Tionghoa, Dewa Hotei telah berkembang menjadi ikon budaya yang penting dalam budaya Jepang modern. Dengan senyumnya yang ramah dan sikapnya yang kedermawan, Dewa Hotei mengingatkan kita untuk menghargai kehidupan dan berbagi kebaikan dengan orang lain. Dengan demikian, Dewa Hotei tetap menjadi lambang kebahagiaan dan kesejahteraan yang dihormati dan dipuja dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.
Baca juga artikel kami yang berjudul Konohanasakuya-hime: Dewi Sakura dalam Mitologi Jepang.